Sayakira yang pernah merasakan kehilangan pasti tahu rasanya. Jika kita sadar bahwa semua yang kita miliki (di sini kita bicara bukan hanya soal barang saja) ialah titipan, harusnya kita pun sadar bahwa suatu saat Sang Pemilik akan mengambilnya kembali. Soal kapan akan diambil kembali dan dengan cara apa kita tidak pernah tahu? Apapunyang kita miliki semua ini hanya titipan tidak ada yang abadi. Balik lagi ini semua punya Allah, jangan sombong dengan apa yang kita punya. Sebagian harta yang kita miliki adalah milik orang lain. Bersyukurlah apa yang kita miliki, maka semakin kita bersyukur Allah akan tambahkan nikmat untuk kita. Semuaitu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. Semua itu akan kembali pada Allah SWT begitupun kita sendiri. Semua Hanya Titipan Allah, Jangan Biarkan Hati Terluka Saat Kehilangan. Jumat, 1 Mei 2020 - 15:22 WIB Oleh : idrishasibuan Kehilangan. Sumber : U-Report Vay Tiền Nhanh. semua yang kita miliki hanya titipan...titipan Allah SWT...Jangan lupa follow,like, coment &share. Pixabay/ThuyHaBich Ramalan shio ini akan mengungkap siapa saja yang memiliki karakter rendah hati. - Ramalan shio berikut ini menarik untuk disimak, terutama bagi yang mempercayainya. Ramalan shio ini akan mengungkap siapa saja yang memiliki karakter rendah hati. Deretan shio ini tidak suka pamer karena sadar semua yang ada di dunia hanyalah titipan Tuhan. Shio mana saja? Berikut deretan shio yang rendah hati sebagaimana dikutip dari Your Chinese Astrology. Ramalan Shio Anjing Shio anjing dikenal karena kesetiaan, kejujuran, dan rendah hati mereka. Mereka cenderung tidak menyombongkan diri dan menghargai nilai-nilai kehidupan yang sederhana. Shio Anjing selalu mengingatkan kita bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan sementara di dunia ini. Ramalan Shio Kambing Shio kambing memiliki sifat yang ramah, lembut, dan rendah hati. Mereka cenderung tidak mencari pujian atau pengakuan dan lebih memilih hidup dengan penuh kebahagiaan dalam hal-hal yang sederhana. Shio Kambing menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kepemilikan material, melainkan pada hubungan yang hangat dan kedamaian batin. PROMOTED CONTENT Video Pilihan Ini jadi catatan untuk diri sendiri. Betapa diri ini seringkali sombong terhadap hal-hal yang sebenarnya sangat tak layak untuk disombongkan. Betapa sering diri ini lupa diri membangga-banggakan sesuatu yang seharusnya lebih baik disyukuri bukan dipamer-pamerkan. Dan seringkali diri ini lupa bahwa semuanya hanyalah ini bukan kita yang punya. Harta, kehidupan, dan nyawa, semua itu adalah titipan. Tak pernah ada yang benar-benar kekal. Tak pernah ada yang bisa kita genggam untuk selamanya. Bahkan napas yang kita miliki ini pun suatu saat akan diambil lagi oleh-Nya. Sudahkah kita bersyukur hari ini?Karena alasan kesibukan, jadwal yang padat, dan masalah yang datang bertubi-tubi, kita sering merasa tidak perlu bersyukur. Apalagi kalau doa-doa kita rasanya masih belum banyak yang terkabul. Mengucap rasa syukur saja rasanya susah minta ampun. Kita lebih disibukkan dengan urusan-urusan duniawi dan egoisme diri, sampai lupa kalau semua yang kita punya hari ini akan dimintai pertanggungjawaban. Apakah hati ini sudah keras sampai lupa untuk bersujud pada-Nya?Kerasnya hati membuat kita jadi seseorang yang begitu sombong. Tak ada lagi waktu untuk bersujud dan berdoa dengan sungguh-sungguh pada-Nya. Diri jadi bebal tak lagi mensyukuri setiap rezeki dan nikmat yang diberikan. Padahal hanya Dia yang akan mengulurkan pertolongan di kala kita terjatuh. Hanya Dia yang bisa melindungi kita dari berbagai macam bahaya. Sadarkah kalau segalanya bisa diminta kembali saat ini juga?Bagaimana jika semua yang kamu miliki hilang semuanya saat ini juga? Apa yang akan kamu lakukan jika semua yang ada dalam genggamanmu lepas tanpa pernah kamu duga? Sering kita lupa akan hal itu. Akibatnya kita merasa yang paling kuat dan sok bisa menghadapi segalanya. Merasa tak butuh bantuan dari-Nya. Padahal di dunia ini, kita tak pernah memiliki apa-apa untuk selamanya. Saatnya untuk lebih banyak bersyukur, Ladies. Meski ada banyak ujian dan masalah, tetaplah bersyukur. Karena jatuh, kita lebih menghargai kaki yang sehat dan bisa melangkah. Karena kita tahu sesaknya menangis dan air mata, kita belajar untuk lebih menghargai saat-saat bahagia. Dan dari berbuat salah kita akan lebih memahami arti bersyukur. Saatnya untuk lebih banyak bersyukur karena masih diingatkan untuk berhati-hati melangkah. Bersyukur karena ternyata kita diberi peringatan agar tak mengulangi kesalahan yang sama. Bersyukur karena kita masih diberi hidup untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Catatan Untukmu yang Berusaha Ikhlas dan Sabar dalam Bekerja Setiap Ramadan Tiba, Selalu Ada yang Datang dan Pergi Saat Puasa, Mengelola Emosi Bisa Lebih Sulit dari Menahan Lapar? Ada Pesan Untukmu yang Ramadan Ini Masih Sendiri Jangan Sedih Saat Ketetapan-Nya Tak Sesuai Rencanamu, Sebab... vem/nda

semua yang kita miliki hanya titipan