JikaAnda adalah pengelola jasa penyalur PRT, segera hubungi kami untuk menempatkan iklan Anda di sini. Sebagai alternatif, Anda yang mencari tenaga pembantu rumah tangga di Pesanggrahan - Jakarta Selatan bisa juga menghubungi kontak vendor rekomendasi Google berikut ini.
Dariyahdan Muhimah tul Ifadah - PRT Jakarta,Bekasi,Bogor,Depok,Tangerang,Tangerang Selatan berasal dari memiliki kemampuan Merapikan Rumah,Memasak,Mencuci Manual,Menyeterika,Mengurus Taman,Membawa Motor,Merawat Anak Kecil,Menjahit Sederhana,Mendongeng,Mengajari Anak Baca Tulis
PenyalurBaby Sitter Perawat Lansia dan PRT - Jakarta Selatan Rp. 2.000.000 Jakarta Selatan,DKI Jakarta - Sabtu, 30 Oktober 081808334430: Tampilkan nomor telepon: Deskripsi Produk. Deskripsi Produk: Menerima dan Menyalurkan penyalur baby sitter.perawat lansia dan PRT. Peta Lokasi. Hati-hati dengan penipuan. Bertemu langsung dengan penjual
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. - Bisnis jasa penyalur pekerja rumah tangga PRT bukan bisnis baru di kota besar seperti DKI Jakarta. Jasa penyalur PRT menjamur atas nama yayasan sampai perusahaan terbatas PT. Apa yang menyebabkan menjamurnya bisnis itu di Jakarta?Modal yang tidak terlalu besar, namun keuntungan yang diraup sangat besar. Itu yang menjadi salah satu penyebab menjamurnya bsnis penyalur satu penyalur pekerja rumah tangga adalah Yayasan Cendana Raya atau Yayasan Bu Gito. Bisa jadi, Yayasan Bu Gito menjadi pionir dalam bisnis penyedia pekerja rumah tangga di sejak awal 1990-an, penyalur PRT yang beralamat di kawasan Jakarta Selatan itu beromzet minimal Rp120 juta perbulan. Dalam se-bulan, yayasan ini bisa menyalurkan seratus PRT dan baby sitter. Pemilik Yayasan Bu Gito, Ruminah mengatakan bisa meraup untung besar menjelang dan setelah Lebaran. Selama dua bulan di musim puasa dan mudik, dia bisa menyalurkan dua ratus PRT dan baby sitter. "Kalau dihitung, tidak menentu. Tapi sebelum dan setelah Lebaran itu sangat banyak yang minta, bisa sampai 200 orang disalurkan. Kalau lagi sepi, yah paling 100-an perbulan," jelas Ruminah di Yayasan Bu Gito, pekan mana nilai ratusan juta keuntungan Ruminah selama sebulan itu? Begini, Ruminah mendapatkan ratusan calon PRT dari 100-an agennya di seluruh daerah. Agen itu disebut sponsor. Sponsor membawa calon PRT untuk disalurkan melalui Yayasan Bu Gito. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Lampung, Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, Bu Gito menarik fee sebesar Rp 2 juta untuk calon majikan. Uang itu sebagai biaya 'ambil' PRT. Uang itu dibayarkan calon majikan hanya sekali."Sekali bayar itu, majikan dapat PRT. Dia bisa ganti PRT 3 kali dalam 3 bulan jika memang selama itu tidak cocok," kata Rp 2 juta itu dibagi dua dengan sponsor, 60 persen untuk Bu Gito dan 40 persen untuk sponsor. "Kadang 35 persen - 65 persen," sambungnya. Sementara soal gaji PRT dibayarkan sendiri majikan langsung ke PRT, tidak melalui Yayasan Bu Gito. Hanya saja besaran gaji ditentukan antar majikan dan calon PRT. Sementara penyalur hanya memberikan rekomendasi standar gaji saja."Kalau dari APPSI Asosiasi Pelatihan dan Penempatan Pekerja Rumah Tangga Seluruh Indonesia mematok gaji Rp1,2 juta sampai Rp1,5 untuk PRT, sementara untuk baby sitter Rp1,8 juta sampai Rp3 juta," kata mengklaim yayasannya tidak memotong gaji PRT selama bekerja. Hanya saja selama 3 bulan, PRT masih terikat perjanjian kerja untuk tidak keluar. "Setelah 3 bulan, kami lepas," untuk calon baby sitter, kata dia, harus mengikuti pendidikan dulu di yayasan selama satu bulan dengan membayar Rp2,5 juta. Uang itu sebagai biaya pelatihan. calon baby sitter bisa mencicil pembayaran uang pelatihan dari gaji atau membayar cash ketika bergabung ke yayasan."Ada juga yang membayar Rp500 ribu dulu. Setelah itu mencicil dengan mentransfer ke rekening saya. Sama setelah 3 bulan, langsung lepas nggak terikat saya lagi," ungkap menghitung, jika ditotal keuntungannya setelah menggaji karyawan, sewa bangunan milik BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan keperluan kantor, dia bisa mengantungi keuntungan bersih sebesar Rp 30 juta. Itu minimal. Karena saat musim Lebaran, dia bisa mengantungi keuntungan bersih Rp 75 juta sebulan, atau 25 persen dari keuntungan Duka "Bu Gito"Sejak tahun 1992, Ruminah bersama suaminya, Sugito jungkil balik mengurus yaysan penyalur tenaga kerja. Banyak masalah yang mereka hadapi. Sebagian besar adalah PRT yang bermasalah dengan dia, masalah yang sering muncul adalah majikan yang tidak membayar PRT sesuai perjanjian awal. Ruminah harus mengurus masalah itu mulai dari penyelesaian di kepolisian hingga menampung PRT yang tengah bermasalah di yayasannya. "Dulu ada namanya Ketut, dia 5 tahun nggak dibayar oleh majikannya. Saya baru tahu setelah 5 tahun itu dia melapor," cerita saat itu, Ruminah mengklaim yayasannya selektif dalam memilihkan majikan. "Misal ada yang mau PRT, rumahnya di Pondok Indah. Dia mau ambil satu saja, sementara di rumahnya tidak ada PRT. Kami nggak kasih. Karena sudah pasti kerja PRT nanti bakal berlebih, kita nggak mau. Lebih baik nggak ngambil. Atau kalau mau, ambilnya dua sampai tiga orang," kata masalah itu, ibu 3 anak itu mengatakan saat ini tidak mudah mencari pekerja untuk dijadikan calon PRT. Sementara permintaan PRT di Jakarta dan kota penyanggahnya seperti Tangerang, Bogor, Bekasi, dan Bogor terus bertambah tiap tahunnya. "Kalau dulu banyak, sekarang nggak banyak. Makanya saya banyak menolak permintaan," kata hampir 20 tahun Ruminah menjalankan bisnis penyalur PRT, namun tidak menjamin yayasannya akan 'laku'. Pasalnya ada juga majikan yang tidak puas dengan PRT yang mereka pekerjakan dari Yayasan Bu Gito. "Ini kan bisnis kepercayaan aja. Percaya nggak sama PRT-nya? Percaya nggak sama kita? Nah ini yang jadi tolak ukur. Yayasan lama tapi terus mengecewakan, kan nggak laku juga," papar Ruminah.
- Setelah lebaran, biasanya banyak orang dari banyak daerah berdatangan ke Ibukota untuk mengadu nasib. Salah satu pekerjaan yang dituju adalah menjadi Pekerja Rumah Tangga PRT. Kedatangan PRT yang baru menjejakkan kaki di Jakarta menjadi masuk akal, sebab banyak PRT memilih tak kembali setelah mereka pulang ke kampung halaman di kala Tiara Kasih Bunda, sebuah yayasan penyalur PRT di Cibubur, adalah salah satunya. Yayasan ini sudah menerima sepuluh orang calon PRT yang siap disalurkan. Sepuluh orang itu merupakan perempuan dari daerah Cianjur dan kota lain di Jawa Yayasan, Wuri, mengatakan kesepuluh PRT itu akan siap dalam dua minggu ke depan. Mereka nantinya akan dikontrak jangka panjang, yakni selama sembilan bulan untuk bekerja sebagai PRT."Saat ini sudah ada, tapi belum datang. Mungkin dua minggu lagi mereka akan [tiba] di Jakarta, baru kemudian kami salurkan," kata Wuri kepada Tirto, 28 Juni sepuluh orang itu, saat ini masih ada lima orang PRT infal yang masih belum selesai kontraknya. Lima orang itu masing-masing dikontrak selama satu bulan khusus pada Idul Fitri. Wuri mengatakan setelah kontrak infal selesai, biasanya mereka akan lanjut untuk kontrak panjang selama sembilan bulan."Kalau yang infal mereka akan pulang dulu, setor uang ke keluarga. Setelah itu biasanya balik lagi untuk kontrak permanen," Yayasan Dwi Asih, penyalur PRT di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, peningkatan peminat pendaftar untuk menjadi PRT belum terlihat. Namun saat ini mereka masih memiliki sejumlah PRT dengan kontrak infal dan tetap."Belum ada yang datang lagi, tapi biasanya nanti ada banyak," kata Abdul pengurus Yayasan Dwi Stereotipe dan Upah PRT Masih banyak orang yang menyebut PRT sebagai pembantu. Stereotipe ini sangat lekat, padahal sesungguhnya PRT bukanlah pembantu seperti yang dipikirkan. PRT adalah pekerja, sama seperti pekerja umumnya. Mereka melakukan pekerjaan untuk mendapat ini berdampak secara langsung pada cara orang menghargai PRT, termasuk dalam urusan PRT masih jauh dari kelayakan. Di Jakarta misalnya, PRT rata-rata digaji hanya separuh dari UMR. Irma Suryani, anggota Komisi X DPR RI, dalam satu wawancara dengan Tirto, mengkhawatirkan tidak ada orang yang mau menggunakan jasa PRT jika upahnya menggunakan UMR. “Di Jakarta saja UMR Rp3,1 juta. Padahal para PRT rata-rata dibayar Rp 1,3 juta sampai Rp 1,5 juta. Yang ada nanti orang tidak mau mempekerjakan PRT,” kata ini tentu sangat berbeda dengan jasa bersih-bersih rumah yang biasanya dihitung berdasarkan jam. Layanan Go-Clean dari Go-Jek misalnya, menerapkan tarif 45 ribu per jam untuk jasa bersih-bersih. Jika dibandingkan dengan gaji PRT, gaji PRT masih jauh dari layak. Mirisnya lagi, sebagian PRT nyaris bekerja tanpa jam kerja dan jenis pekerjaan yang pasti. Semua hal dikerjakan, hampir selama 24 jam dalam sehari. PRT pun tidak memiliki perlindungan dalam legalitas sebagai pekerja. Sampai saat ini pemerintah dan DPR belum juga mengesahkan UU PRT yang sudah diajukan sejak tahun 2004. Baca liputan mendalam terkait nasib Pekerja Rumah Tangga Menggantung Nasib PRT - Sosial Budaya Reporter Mawa KresnaPenulis Mawa KresnaEditor Maulida Sri Handayani
INFORMASI PENJUAL Laporkan Iklan lpkjasamandiri9592 LPK JASA MANDIRI Jakarta Selatan Tampilkan nomor telepon Deskripsi Produk Menerima dan Menyalurkan penyalur baby lansia dan PRT Peta Lokasi Hati-hati dengan penipuan. Bertemu langsung dengan penjual adalah cara aman berbelanja. DKI Jakarta Jakarta Selatan Jasa 4WD Follow tribunjualbeli
penyalur prt jakarta selatan